April 26, 2013

Emak Ujian Nasional

Hai. Apa kabar semuanya? Baik-baik aja kan ya? Kalau ada yang sakit ya semoga cepet sembuh. Oke?
Lama nggak ngeblog. Ya nggak ngaruh juga sih, mau ngeblog atau nggak blog emak juga jarang yang ngunjungin. Cukup tau aja sih ya. Cuman yaudah sih ya. Emak sih santai aja mah orangnya.

Oh iya, emak ini bukan emak-emak yang umurnya tua. Emak cuman nama panggilan dari salah satu teman emak. Dan karena itu, emak jadi sering dipanggil dengan ‘emak’. Emak ini masih muda, bersinar, gaul, cantik, putih, dan sudah punya pacar.

Tanggal 22 April 2013, emak cuman berharap kalau tanggal itu nggak pernah ada. Gimana nggak, tanggal segitu UN SMP 2013, bos. Emak sempet ragu kalau tanggal segitu beneran bakal diadain Ujian Nasional, soalnya UN SMA/sederajat aja ditunda di daerah Kalimantan Timur. Belum lagi itu jadi beban sendiri bagi kita yang masih SMP ini. Kesulitan soal yang dinaikkin, paket soal yang diperbanyak.

Emak bingung, emak udah nyiapin dua bulan lamanya buat UN ini, dan lo tau, hasilnya nggak memuaskan sama sekali. Soalnya semua diluar dugaan. Bahkan tak pernah terpikir jika soal seperti itu keluar. Emak yang belajar keras cuman  buat sampai ke target, gagal. Padahal ada kata guru, “Ujian Nasional itu seperti soal anak kelas 7 SMP. Mudah.”. dan emak bertanya, mudah dimananya jika soalnya ini benar-benar sulit. Emak sempet berpikir, nggak salah kalau nanti banyak orang yang mungkin nggak lulus. Kita masih di negara berkembang, pendidikan di Indonesia aja masih ambruadul. Bukan berarti dalam meningkatkan pendidikan harus melakukan tingkatan yang drastis.

Emak kecewa, waktu emak mengerjakan soal, dan emak sudah berkali-kali membaca, akhirnya emak melingkari satu jawaban yang emak yakin. Saat dimenit-menit akhir, emak sadar kalau emak terjebak oleh soal itu. Emak pun menghapus jawaban tadi, dan emak kaget. Huruf nya langsung kabur, bahkan hampir hilang. Emak bener-bener terkejut. Dengan pasrah emak tidak jadi mengganti jawaban emak, emak tetap mengisi jawaban tersebut. Dan lucunya lagi, lembar soal UN, adalah soal fotocopy-an.


Emak bener-bener setuju dengan postingan tersebut. Ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah. Beratus orang di tempat duduk DPR, dan banyak yang tidak hadir, banyaknya korupsi yang melanda pemerintahan di Indonesia. Penghapusan RSBI yang mengejutkan. Emak sebenarnya tidak pernah masalah dengan penghapusan tersebut, hanya saja, emak merasa lebih dari 2 tahun emak belajar dalam sistem RSBI, dan kemudia dihapus seketika. Kurikulum yang berbeda dari biasanya. Emak merasa seperti tahun emak bukan tahun yang baik, emak merasa tahun emak adalah tahun percobaan. Tapi maaf, KAMI BUKANLAH KELINCI PERCOBAAN.

Tidak bisakah mereka yang duduk manis di pemerintahan tidak merepotkan kami? Emak merasa, emak terlalu diberi banyak beban oleh pemerintahan dalam sistem pendidikan. Mereka memberatkan emak.

Harusnya UN bukanlah menjadi syarat mutlak dalam kelulusan siswa. Tidakkah mereka berpikir, bagaimana reaksi siswa yang belajar begitu kerasnya tiba-tiba dia tahu jika ia tidak lulus. Mungkin saja, ia langsung menyakiti diri sendiri, menjadi gila atau bahkan lebih buruknya bunuh diri. Padahal akhirnya, saat kita sudah besar, semua mata pelajaran yang dipelajari akan hilang, karena kita hanya bertumpu pada satu mata pelajaran. Apa gunanya mempelajari semuanya jika kita juga akan melupakannya?

Emak tidak bermaksud menyindir, atau bahkan menjelek-jelekkan sistem pendidikan di Indonesia. Emak hanya berusaha mengungkapkan pendapat emak sebagai seorang murid yang juga harus menjalani sistem pendidikan di Indonesia. Emak tidak tahu, apakah yang akan terjadi nanti. Tetapi emak hanya berharap, agar Indonesia menjadi lebih baik. Walaupun begitu, emak juga tetap orang Indonesia, emak lahir di Indonesia, emak berdarah Indonesia, emak besar di Indonesia, dan SAYA MASIH MENCINTAI INDONESIA.

Serch Blog